Durélan Petradwiya

batu-batu kecil bercahaya dari keseharian

Meraih Kehadiran: Pelajaran dari Melodi dan Kenangan

Saat di malam hari, saya teringat bahwa ada sebuah lagu viral oleh Ariana Grande yang berjudul “We can’t be friends (wait for your love)”. Saat mau mendengarkan, saya sadar bahwa saya masih bergumul dalam melepaskan kenangan-kenangan masa lalu. Saya merasa sedih, karena mempertanyakan mau sampai kapan terus dihantui oleh masa lalu.

Mengenai “We can’t be friends (wait for your love)” (Microsoft Copilot, 2024a)

Lagu “We Can’t Be Friends (Wait for Your Love)” oleh Ariana Grande adalah sebuah balada yang menyentuh hati tentang menunggu seseorang untuk membalas cintamu. Dalam lagu ini, Ariana menyampaikan perasaan sakit hati karena hubungan yang berakhir dan kenyataan bahwa dia dan mantan kekasihnya tidak bisa tetap bersama. Liriknya menggambarkan ketidakcocokan dan kurangnya pengertian antara mereka, serta keinginan untuk melepaskan cerita tersebut dan melanjutkan hidup (Makna Lagu We Can’t Be Friends by Ariana Grande: Akhir Sebuah Hubungan – Sonora.id, t.t.).

Ariana juga menyuarakan perasaannya terhadap kritikus dan orang-orang yang salah memahaminya melalui lirik lagu ini. Dia merasa tidak bisa menjadi dirinya yang sebenarnya di dekat orang lain dan ingin melepaskan diri dari pandangan orang lain yang tidak sesuai dengan realitasnya(Ariana Grande’s We Can’t Be Friends lyrics: The meaning explained – Capital, t.t.).

Secara keseluruhan, lagu ini adalah ekspresi dari perasaan Ariana yang mendalam tentang hubungan, persepsi publik, dan proses pembebasan diri dari masa lalu untuk menemukan kedamaian dalam diri sendiri.

Lirik lagu “We can’t be friends (wait for your love)” (Lirik Lagu we can’t be friends – Ariana Grande, Lengkap Terjemahan – Sonora.id, t.t.)

I didn’t think you’d understand me
Menurutku kau tidak akan mengerti aku
How could you ever even try?
Bagaimana mungkin kau bisa mencobanya?
I don’t wanna tiptoe, but I don’t wanna hide
Aku tidak ingin berjinjit, tapi aku tidak ingin bersembunyi
But I don’t wanna feed this monstrous fire
Tapi aku tidak ingin menyalakan api yang menyeramkan ini
Just wanna let this story die
Aku hanya ingin membiarkan cerita ini mati
And I’ll be alright
Dan aku ‘kan baik saja

We can’t be friends
Kita tak bisa jadi teman
But I’d like to just pretend
Tapi aku akan berpura-pura
You cling to your papers and pens
Kau menempel pada kertas-kertas dan pena-penamu
Wait until you like me again
Tunggulah sampai aku menyukaimu lagi

Wait for your love
Menunggu cintamu
Lo-love, I’ll wait for your love
Cinta, aku akan menunggu cintamu

Me and my truth, we sit in silence
Aku dan kebenaranku, kita terduduk dalam diam
Mm
Babygirl, it’s just me and you
Sayang, kini hanya aku dan kau
‘Cause I don’t wanna argue, but I don’t wanna bite
Karena aku tidak ingin berdebat, tapi aku tidak ingin menggigit
My tongue, yeah, I think I’d rather die
Lidahku, yah, sepertinya aku lebih baik mati
You got me misunderstood
Kau buat aku disalahpahami
But at least I look this good
Tapi setidaknya aku terlihat secantik ini

We can’t be friends
Kita tak bisa jadi teman
But I’d like to just pretend
Tapi aku akan berpura-pura
You cling to your papers and pens
Kau menempel pada kertas-kertas dan pena-penamu
Wait until you like me again
Tunggulah sampai aku menyukaimu lagi

Wait for your love
Menunggu cintamu
Lo-love, I’ll wait for your love
Cinta, aku akan menunggu cintamu
Wait for your love
Menunggu cintamu
Lo-love, I’ll wait for your love
Cinta, aku akan menunggu cintamu

Know that you made me
Ketahuilah kalau kau yang membuatku begini
I don’t like how you paint me, yet I’m still here hanging
Aku tidak suka bagaimana kau menggambarkanku, tapi aku masih bertahan di sini
Not what you made me
Bukan apa yang kau buat untukku
It’s somethin’ like a daydream
Sesuatu ini seperti khayalan
But I feel so seen in the night
Tapi aku merasa begitu terlihat ketika malam
So for now, it’s only me
Jadi untuk sekarang, ini hanyalah aku
And maybe that’s all I need
Dan mungkin itulah segala yang kubutuhkan

We can’t be friends
Kita tak bisa jadi teman
But I’d like to just pretend
Tapi aku akan berpura-pura
You cling to your papers and pens
Kau menempel pada kertas-kertas dan pena-penamu
Wait until you like me again
Tunggulah sampai aku menyukaimu lagi

Wait for your love
Menunggu cintamu
Lo-love, I’ll wait for your love
Cinta, aku akan menunggu cintamu
Wait for your love
Menunggu cintamu
Lo-love, I’ll wait for your love
Cinta, aku akan menunggu cintamu

I’ll wait for your love
Aku akan menunggu cintamu
I’ll wait for your love
Aku akan menunggu cintamu
I’ll wait for your love
Aku akan menunggu cintamu
I’ll wait for your love
Aku akan menunggu cintamu
I’ll wait for your love
Aku akan menunggu cintamu

Refleksi Masa Lalu

Gambar AI tentang seorang laki-laki Indonesia yang mengingat masa lalunya. Ia sedang duduk di meja kerja sambil menuliskan pengalamannya

Saya mengingat hubungan dan pekerjaan di masa lalu yang tidak berjalan baik. Kemunculan kenangan hampir terjadi di setiap waktu: di saat bangun tidur, ketika mandi, di sela-sela pekerjaan, saat sedang berjalan-jalan. Seakan senantiasa mengingatkan diriku bahwa aku gagal dan tidak layak untuk melanjutkan hidup. Ini menjadi peristiwa yang melumpuhkan dalam keseharian saya.

Selama beberapa tahun terakhir, saya sudah menginisiasi untuk mencatat setiap wawasan baru dari kenangan yang muncul. Namun kali ini, rasanya seperti tidak akan berakhir. Ada sesuatu wawasan baru yang mungkin terlewatkan oleh diriku. Selama beberapa bulan itu, saya masih terus mencari. Hingga pada malam itu saya memikirkan kembali dan mendengarkan suatu panggilan yang kuat dari dalam diri saya.

Saya ingat bahwa pengalaman masa lalu membentuk sikap kita sekarang. Perubahan dari perilaku masa lalu disebabkan oleh pemindaian bias, disonansi kognitif dan persepsi diri (Albarracín, 2021):

  • Pemindaian yang bias: Ini berarti kita sering kali membentuk pendapat atau sikap kita berdasarkan informasi tertentu yang kita pikirkan saat membuat keputusan atau menilai sesuatu.
  • Disonansi kognitif: Ini terjadi ketika ada konflik antara apa yang kita percayai atau pikirkan dengan apa yang kita lakukan. Hal ini bisa membuat kita merasa tidak nyaman dan mendorong kita untuk mengubah sikap kita agar sesuai dengan perilaku kita.
  • Teori persepsi diri: Teori ini mengatakan bahwa kita sering menarik kesimpulan tentang sikap kita sendiri dengan melihat bagaimana kita bertindak di masa lalu, terutama jika perilaku itu sangat menonjol atau berkesan bagi kita.

Jadi, secara keseluruhan, cara kita memandang diri kita sendiri dan sikap kita terbentuk dari perilaku kita di masa lalu dan bagaimana kita menyelesaikan konflik internal antara pikiran dan tindakan kita.

Proses Pengampunan dan Pembebasan

Gambar AI seorang pria Indonesia sedang memotong rantai, berbagai emosi hadir, melambangkan jalan menuju kebebasan

Dalam kasus saya, ketiga proses pemindaian yang bias, disonansi kognitif dan persepsi diri saya telah memandu diri saya untuk terus mencari kesalahan saya dari masa lalu. Ini menciptakan perasaan bersalah yang sangat besar dan tidak bisa terobati, jika terus dibiarkan seperti ini. Saya sudah cukup lama mengenali pola ini dan sudah cukup lama untuk menimbang bagaimana cara saya bisa terlepas dari situasi ini.

Pengampunan adalah alat yang ampuh untuk menyembuhkan jiwa dan membebaskan diri dari beban kemarahan, kebencian, dan rasa sakit (Forgiveness As Liberation: Healing The Soul, t.t.). Meskipun disebut demikian, saya kesulitan dan pernah berputar dalam masalah “jika saya sudah mengampuni peristiwa tersebut tetapi mengapa kenangan itu masih terus berputar di pikiran saya?”

Saya kemudian mengulas kembali apa yang sebenarnya terjadi, ingat bahwa peristiwa buruk dan baik di masa lalu telah membentuk bagaimana cara pikiran saya bekerja. Saya memerlukan penataan proses berpikir saya dengan langkah paling awal, yaitu menyadari.

Saya berhenti dan menerapkan teknik pernafasan. Saya hentikan seluruh aktivitas di tubuh dan pikiran, untuk kembali ke sini dan sekarang (here and now). Lalu saya mendengarkan ke dalam dan mendengarkan ungkapan jujur dari dalam diri. Dan yang muncul berikutnya adalah “aku mau terbebas dari beban masa lalu maka saya perlu mengampuni dan melepaskan.”

Menghargai Kenangan

Gambar AI tentang seorang laki-laki yang memberikan lambaian selamat tinggal kepada kenangan-kenangan masa lalu yang selama ini terus menerus muncul. Akhirnya dia bisa terbebas dari kilas balik kenangan.

Dari situ saya termenung kembali, proses pengampunan yang saya lalui belum selesai di ungkapan pengampunan. Namun, secara aktif merapikan kenangan hingga melepaskan emosi itu sendiri. Itu artinya melepaskan diri dari ikatan-ikatan kenangan, baik yang baik maupun yang buruk. Yang bisa saya lakukan, salah satunya adalah menghapus kontak-kontak dan kenangan gambar masa lalu. Kemudian secara sadar berkata pada diri sendiri untuk berhenti ingat kembali masa lalu.

Karena kita akan menjalani hidup di sini dan sekarang, kita sadar bahwa memelihara kenangan adalah langkah untuk melepaskan dan menciptakan kenangan baru. Ingat juga bahwa kita akan membuat kenangan baru di sini dan sekarang. Lihat kembali agenda kegiatan hari ini dan beberapa waktu ke depan. Perhatikan persiapan apa saja yang akan dilakukan dari saat ini.

Saya mengakui bahwa kenangan membentuk identitas dan kehidupan saat ini, juga yang kita lakukan sekarang akan membentuk identitas dan kehidupan di masa mendatang. Dampak ruminasi (merenung yang berlebihan, Ruminasi – Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengatasi, n.d.). merupakan cerminan dari hasil pemikiran akibat kejadian masa lampau. Rasanya sedih memang, karena masa lalu memang sedih. Namun, kini bisa mulai ingatkan pada diri kita bahwa kita bisa untuk membangun kebiasaan hingga menjadi identitas yang baru.

Menjadi Hadir dan Mencari Makna

Saya mengundang pembaca yang budiman untuk mulai menerima diri sendiri dan menemukan makna hidup melalui kehadiran. Hadir yang saya maksud adalah hidup dan menikmati apa yang terjadi di sini dan sekarang. Untuk menjadi lebih hadir dalam momen saat ini, berikut adalah hal-hal yang bisa kita lakukan (Microsoft Copilot, 2024b):

  1. Perhatikan Lingkungan Sekitar Anda: Perhatikan detail sensorik di sekitar Anda – pemandangan, suara, dan bau.
  2. Fokus pada Satu Hal pada Satu Waktu: Melakukan banyak tugas sekaligus dapat memecah perhatian Anda. Cobalah untuk melakukan satu aktivitas pada satu waktu dan berikan perhatian penuh Anda.
  3. Bersyukur Atas Apa yang Anda Miliki Sekarang: Berlatih bersyukur dapat mengikat Anda pada saat ini dan menumbuhkan emosi positif.
  4. Terima Apa Adanya: Terima situasi Anda saat ini tanpa penghakiman. Ini dapat mengurangi perjuangan melawan kenyataan dan membuat Anda tetap berpijak pada saat ini.
  5. Praktikkan Meditasi Kesadaran: Meditasi teratur dapat melatih pikiran Anda untuk tetap hadir dan mengurangi pikiran yang berkeliaran.
  6. Temukan Dukungan Sosial yang Positif: Bergaul dengan orang-orang yang mengangkat semangat Anda dan mendorong pandangan hidup yang berorientasi pada saat ini.
  7. Sadari Segala yang Anda Lakukan: Entah Anda sedang makan, berjalan, atau berbicara, ikutlah sepenuhnya dalam aktivitas tersebut.
  8. Praktikkan Latihan Pernapasan Dalam: Napas dalam yang disengaja dapat membantu memusatkan pikiran Anda dan mengurangi stres.

Langkah-langkah ini adalah titik awal untuk membantu Anda hidup lebih dalam saat ini. Ini adalah keterampilan yang membutuhkan latihan, tetapi seiring waktu, itu dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Ingat, menjadi hadir adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan, dan setiap momen adalah kesempatan baru untuk terlibat dengan dunia di sekitar Anda.

Gambar AI tentang seseorang yang sedang berolahraga renang di kolam renang umum. Ia berhasil berenang selama beberapa putaran.

Penting juga untuk kita melepaskan masa lalu dan masa depan untuk bisa fokus di saat ini. Melepaskan diri dari keterikatan tersebut, membuat diri berpijak sehingga bisa menyaksikan momen di sini dan sekarang. Lakukanlah hal-hal yang dirasa perlu untuk melepaskan kenangan masa lalu dan pikiran tentang masa depan.

Emosi sebagai Pintu Kebaikan

Dalam prosesnya untuk mengampuni dan membebaskan diri dari kenangan masa lalu, kita perlu untuk mengakui bahwa emosi adalah bagian dari proses untuk menjadi hadir. Ketika diri memendam kenangan, diri pun memendam dan mengunci emosinya dalam tubuh dan pikiran. Sehingga kenangan terus berputar dan meminta untuk dibebaskan. Nelangsa dan berduka adalah wajar. Izinkan emosi itu keluar dari tubuh dan pikiran.

Menjadi hadir artinya melepaskan masa lalu serta masa depan. Yakin dan percaya pada emosi yang hadir dan akhirnya keluar. Kita menjadi benar-benar siap untuk emosi baru dari pengalaman di sini dan sekarang. Dengan cara regulasi emosi yang baru, emosi muncul membuncah dan hadir, kemudian keluar menjadi wawasan diri.

Gambar AI tentang Gambar seseorang laki-laki yang menangis sendiri dengan buku jurnal di dekatnya. Ia mencatat apa yang ia ingat dan rasakan supaya bisa terbebas dari emosi dan kenangan masa lalu.

Dalam postingan sebelumnya (Navigasi Hidup Berdasarkan Pengalaman Perasaan dan Pikiran – Durélan Petradwiya, t.t.), saya pernah menjelaskan bahwa perawatan emosi dan jurnal bisa mengarahkan untuk menemukan tujuan hidup. Memendam dan menahan emosi bisa menjadi beban jika tidak dialirkan, emosi pula perlu untuk dialirkan supaya wawasan bisa segera diperoleh. Untuk menjadi dinamis dalam hidup, emosi adalah pergerakan yang membuat pengalaman hidup menjadi lebih kaya.

Penutup

Dari hidup yang sangat sulit ini, saya diingatkan untuk merangkul diri sendiri dan menemukan makna dalam kehidupan. Saya menjadi semakin yakin bahwa menjadi hadir dam melepaskan masa lalu serta masa depan itu penting. Dari lagu Ariana Grande yang berjudul “we can’t be friends”, saya diingatkan lagi bahwa ada hubungan dan pekerjaan yang bisa saja gagal. Meskipun begitu, kita perlu melepaskan kenangan tersebut, membangun batasan baru, dan kembali hidup di sini dan sekarang.

Gambar AI tentang seseorang yang berdiri dari keterpurukan, siap untuk melangkah dalam petualangan di hadapannya.

Saya, Elan, gembira sekali untuk senantiasa membagikan refleksi pribadi sebagai sarana untuk pertumbuhan dan pemahaman diri.

Referensi

Albarracín, D. (2021). The Impact of Past Experience and Past Behavior on Attitudes and Behavior. Dalam Action and Inaction in a Social World: Predicting and Changing Attitudes and Behavior (hlm. 129–157). Cambridge University Press.

Ariana Grande’s We Can’t Be Friends lyrics: The meaning explained – Capital. (t.t.). Diambil 17 April 2024, dari https://www.capitalfm.com/artists/ariana-grande/we-cant-be-friends-lyrics-meaning/

Forgiveness As Liberation: Healing The Soul. (t.t.). Diambil 17 April 2024, dari https://theenlightenmentjourney.com/forgiveness-as-liberation-healing-the-soul/

Lirik Lagu we can’t be friends – Ariana Grande, Lengkap Terjemahan – Sonora.id. (t.t.). Diambil 17 April 2024, dari https://www.sonora.id/read/424037958/lirik-lagu-we-cant-be-friends-ariana-grande-lengkap-terjemahan

Makna Lagu We Can’t Be Friends by Ariana Grande: Akhir Sebuah Hubungan – Sonora.id. (t.t.). Diambil 17 April 2024, dari https://www.sonora.id/read/424046033/makna-lagu-we-cant-be-friends-by-ariana-grande-akhir-sebuah-hubungan

Microsoft Copilot. (2024a). Excerpt from conversation on a simple explanation of “we cant be friends (wait for your love)” by ariana grande in simple bahasa indonesia.

Microsoft Copilot. (2024b, April 17). Excerpt from conversation on “how to be present in the moment.” https://www.bing.com/chat?q=how+to+be+present+in+the+moment&qs=UT&pq=how+to+be+present&sk=UT1&sc=10-17&cvid=163FF32E900E4BCDBEE3431577ACEA9E&FORM=QBRE&sp=2&ghc=1&lq=0&showconv=1.

Navigasi Hidup Berdasarkan Pengalaman Perasaan dan Pikiran – Durélan Petradwiya. (t.t.). Diambil 17 April 2024, dari https://durelanpetra.wordpress.com/2023/10/01/navigasi-hidup-berdasarkan-pengalaman-perasaan-dan-pikiran/

Ruminasi – Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasi. (t.t.). Diambil 17 April 2024, dari https://id.theasianparent.com/ruminasi

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai