Durélan Petradwiya

batu-batu kecil bercahaya dari keseharian

Jalan Kebingungan

Travel Adventure” by Dahee Son/ CC0 1.0

Seseorang melalui perjalanan hidupnya masing-masing. Ada yang melalui jalan yang sudah diaspal karena sudah banyak orang melalui, ada yang bentuknya jalan setapak, bahkan ada yang belum berupa jalan. Seseorang bisa saja perlu untuk membabat hutan untuk menemukan jalan baru, atau membangun jembatan, menuju suatu wilayah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Misteri yang datang pada saya hari ini adalah tentang jalan kebingungan.

Kita bertumbuh disertai pengalaman. Namun ketika peristiwa yang dialami di hadapan adalah sebuah kebaruan, maka kebingungan akan datang melanda. Sumber daya yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya belum ada yang sesuai dengan medan alam di hadapan. Pada awalnya, mungkin seseorang akan menyalahkan dirinya dan bahkan pengalaman dirinya karena tidak ada alat yang bisa dipergunakan untuk situasi genting yang berada di hadapannya. Diri tidak paham apakah yang dijalani benar atau keliru, menjangkau dukungan dari orang lain malah mendapatkan umpan balik yang tidak bermakna karena situasinya tidak dikenali.

Hal terbaik yang bisa dilakukan di saat yang membingungkan tersebut adalah mengembalikan kesadaran ke tubuh. Pengindraan menerima informasi dunia tempat kita tinggal. Ada kesempatan belajar yang sebenarnya bisa dirasakan ketika diri sudah mengenali dan mengalirkan emosi kebingungan. Perlu senantiasa ingatkan diri sendiri bahwa emosi, perasaan, dan pikiran membawa pesan. Perlu berhenti sejenak supaya tidak tenggelam dalam lautan emosi.

Memang, emosi yang hadir butuh waktu untuk dikenali dan dialirkan. Sadari batasan diri dan berjalan bersama-sama. Kadang-kadang tubuh pikir dan tubuh fisik seperti terpisah dan berjalan masing-masing. Kita bisa laraskan kedua tubuh tersebut secara sadar dan welas asih.

Ada penyesalan, bisa saja menghantui, menyalahkan bagaimana diri bisa terlempar ke jalan penuh kebingungan. Penerimaan radikal atas perjalanan hidup itu tak ayal memang diperlukan. Ada persiapan untuk bisa siap menerima situasi-situasi yang baru. Izinkan diri untuk bertumbuh bagaimana pun situasinya.

Izinkan api penyembuhan membakar luka-luka yang lalu. Bagaikan burung phoenix yang terlahir kembali. Sebuah perjalanan, bahkan yang membingungkan sekali pun, punya pesan dan arahan bagi pribadi. Kearifan yang hadir, perjalanan kebingungan tersebut merupakan jalan anugerah yang dikerjakan oleh tangan-tangan Tuhan, kekuatan perubahan.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai