Durélan Petradwiya

batu-batu kecil bercahaya dari keseharian

Persahabatan Positif dan Negatif

Di masa-masa sekarang, di saat media sosial digunakan oleh hampir semua orang, saya sempat mempertanyakan soal apa itu persahabatan. Kita bisa mudah kenal orang baru dan berbincang secara virtual. Hal-hal yang dulu tidak bisa dilakukan karena besarnya ongkos komunikasi, kini menjadi semakin mudah terjangkau. Pertemanan kini bisa berkembang di dunia nyata dan dunia maya.

Kita beradaptasi dengan cara interaksi yang baru. Namun, esensinya tetap sama. Bahwa diri ini tidak hidup di dunia sepenuhnya sendirian. Ada waktu sendiri dan waktu bersama teman, baik secara daring maupun luring. Kualitas pertemanan pun menjadi perhatian bahwa ternyata teman tidak sekedar teman. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Karena pertemanan akan mempengaruhi pengalaman kehidupan pribadi.

Photo by Nicholas Swatz on Pexels.com

Yager (2006) menjelaskan daftar persahabatan positif serta persahabatan merusak atau negatif.

Persahabatan Positif

  • Anda dan teman Anda saling menyukai (atau menyayangi).
  • Anda berdua bisa bersenang-senang bersama
  • Anda berdua saling berbagi rahasia, aktivitas, obrolan, dan/atau dukungan moril/emosional.
  • Rasa saling percaya, kejujuran, dan loyalitas tampak ada.
  • Hanya ada sedikit atau tidak ada sama sekali kecemburuan.
  • Kompetisi hanya ada dalam kadar rendah dan sehat.
  • Kontak antara Anda berdua sesering yang Anda inginkan dan butuhkan.
  • Anda berdua saling menjaga rahasia masing-masing.
  • Gosip hampir-hampir tidak ada atau sangat jarang.
  • Anda berdua tidak pernah saling membuat posisi masing-masing berada dalam posisi sulit/terjepit.
  • Anda berdua selalu menepati janji.
  • Barang-barang yang dipinjam selalu dikembalikan.
  • Anda berdua selalu menjaga omongan.
  • Kejujuran selalu dijunjung tetapi tidak digunakan untuk alasan-alasan yang menyakitkan.
  • Persahabatan yang ada bersifat fleksibel, selalu berubah sesuai dengan situasi atau kebutuhan atau berputar karena alasan pendidikan, karier, atau pribadi.
  • Betapa sibuknya masing-masing pihak. Persahabatan tetap merupakan sebuah prioritas.
  • Setiap teman selalu ada untuk teman yang lain, dalam keadaan baik ataupun buruk.
  • Anda berdua memiliki banyak sekali kemiripan tetapi tetap ada cukup perbedaan untuk membuat persahabatan tetap menarik.
  • Hubungan yang ada sederajat.

Persahabatan Negatif atau Merusak

  • Kecemburuan merajalela
  • Ada kompetisi yang berlebihan
  • Rahasia disebarkan di luar lingkup pihak-pihak yang terlibat dalam persahabatan.
  • Uang atau barang yang dipinjam tidak dikembalikan.
  • Janji-janji tidak ditepati.
  • Selalu ada alasan yang mengada-ada ketika tidak jadi bertemu
  • Salah satu atau kedua teman saling menyombongkan diri mengenai persahabatan mereka untuk alasan-alasan oportunistis.
  • Persahabatan bersifat kaku dan ada upaya-upaya mempertahankan status quo tersebut walaupun ada banyak pergeseran normal dan bisa diduga atau perubahan-perubahan yang menuntut setiap pihak yang terlibat dalam persahabatan.
  • Persahabatan yang ada merupakan prioritas yang rendah.
  • Percakapan yang terjadi terasa kaku dan tidak menyenangkan.
  • Bahkan jika Anda pernah bersenang-senang dengan teman Anda, hubungan yang ada sekarang lebih merupakan kewajiban dan bukan kesenangan.
  • Saling berbagi aktivitas, dukungan emosional, atau rahasia jarang terjadi atau berat sebelah.
  • Hubungan yang ada tidak seimbang.

Renungan

Itulah daftar ceklis persahabatan positif dan persahabatan negatif. Menarik bahwa ada hal-hal yang menentukan kualitas dari suatu persahabatan. Bagi saya pribadi, persahabatan butuh upaya dan kesadaran. Mengetahui bahwa seseorang ini tepat buat pribadi, perlu pendekatan dan menemukan arahan. Saya biasanya terhubung dengan orang yang punya kebutuhan interaksi yang sama. Selama itu baik bagi saya dan kawan, maka itu bisa dipertahankan seperlunya.

Saya memperhatikan bahwa ada kondisi tertentu di saat orang bisa kecanduan orang lain sebagaimana dia kecanduan minum minuman keras. Ini adalah kondisi yang serius dan memerlukan dukungan profesional kesehatan jiwa. Kadang diri perlu diingatkan bahwa kondisi yang seperti itu bukanlah tanggung jawab teman-temannya, melainkan tanggung jawab penyintas masalah kejiwaan tersebut untuk menjangkau pertolongan profesional kesehatan jiwa.

Yang saya perhatikan dari persahabatan adalah batasan. Batasan yang sehat artinya interaksi yang menyenangkan. Setelah tahu dengan batasan masing-masing, diri bisa dengan mudah menawarkan ataupun meminta interaksi ataupun pertolongan.

Tak banyak yang bisa saya bagikan soal pertemanan. Saya sendiri orang yang introvert dan punya sedikit teman. Bagi saya, jumlah tak begitu penting. Yang penting adalah kualitas persahabatannya.

Referensi

Yager, J. (2006). When Friendship Hurts: Mengatasi Teman Berbahaya & Mengembangkan Persahabatan yang Menguntungkan. Transmedia.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai